ESTER
A. ESTER
Nama ester diturunkan dari bahasa Jerman yakni Essig-Ather, sebuah nama kuno untuk menyebut etil
asam cuka ester (asam cuka etil). Ester siklik dinamakan lakton.
Ester dibentuk dari reaksi kondensasi alkohol dengan suatu asam (esterifikasi).
Asam-asam itu dapat berupa asam karboksilat, asam phosfat, asam sulfat, asam
nitrat, asam borat. Akan tetapi pada umumnya, ester dikenal sebagai senyawa
turunan dari asam karboksilat dengan mengganti ion hidrogen
pada gugus hidroksil oleh radikal hidrokarbon. Beberapa contoh ester
ditunjukkan berikut ini :
Berdasarkan contoh tersebut, dapat disimpulkan bahwa rumus umum
ester adalah :
Gugus –OH dari gugus alkil (karboksil) diganti oleh gugus –OR’.
Dalam ester, R dan R’ dapat sama atau berbeda. Contoh
:
1.) CH3-COO-CH3
R=R’ yaitu CH3
2.) CH3-CH2-COO-CH3 R=
CH3-CH2(C2H5) dan R’=CH3
Pada struktur gugus fungsi senyawa ester, gugus
fungsi –COO– membentuk
sudut sebesar 120˚. Seperti yang diterangkan pada
gambar dibawah ini.
B.
SIFAT
FISIK dan KIMIA ESTER
a. SIFAT
FISIK ESTER
1.Titik didih ester hampir sama
dengan titik didih aldehid/keton yang berat molekulnya sebanding.
2.Ester dapat larut dalam pelarut organik.
3.Ester dengan 3-5 atom karbon dapat larut dalam air.
4.Ester yang mudah menguap
memiliki bau sedap biasanya terdapat dalam parfum, pheromon, dan minyak atsiri.
b. SIFAT KIMIA ESTER
1.
Hidrolisis
Hidrolisis ester akan menghasilkan asam karboksilat dan alkohol.
Contoh:
2. Reaksi dengan amonia
Ester bereaksi dengan amonia dan membentuk amida dan alkohol.
Contoh :
3. Transesterifikasi
Ester dapat melakukan reaksi transesterifikasi dengan alcohol
sehingga menghasilkan ester yang berbeda. Hasil samping diperoleh alkohol.
Contoh :
4. Reaksi dengan pereaksi Grignard
Ester bereaksi dengan pereaksi Grignard membentuk suatu keton.
Contoh:
5. Reduksi
Reduksi ester dengan katalis tembaga(II) oksida dan tembaga(II)
kromat akan menghasilkan alkohol primer.
Contoh :
C. SINTESIS ESTER
Secara
teori ester dibuat dengan mereaksikan asam karboksilat dengan alcohol dalam
suasana asam. Sesuai reaksi berikut :
Ester
merupakan senyawa yang bersifat polar, tetapi antarmolekulnya tidak membentuk
ikatan hydrogen, sehingga ester sering dikatakan bersifat sedikit polar.
Akibatnya, titik didih ester lebih rendah daripada titik didih asam dan alcohol
yang massa molekulnya hampir sama. Ester juga merupakan senyawa yang beraroma
harum sehingga banyak digunakan sebagai pengharum.
Dalam
prakteknya, terutama dalam perindustrian, tentu reaksi kesetimbangan sangat
merugikan karena produk yang dihasilkan sangat sedikit. Sehingga dalam
mengatasi hal ini anhidrida karboksilat-lah jalannya. Anhidrida karboksilat
adalah 2 asam karboksilat yang membentuk dimer dengan jalan kondensasi.
Sebagai
contoh adalah pembuatan aspirin (Metil salisalat) dari asam salisalat yang
direaksikan dengan anhidrida asetat dengan katalis H3PO4 pekat :
Dengan
mekanisme reaksi :
Dari
mekanisme reaksi tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa hasil sampingan dari
sintesis ester menggunakan anhidrida karboksilat akan menghasilkan asam karboksilat.
Reaksi
yang menggunakan anhidrida asetat tidak boleh melibatkan air, karena anhidrida
asetat dapat terhidrolisis menjadi 2 mol asam asetat.
Aspirin
murni merupakan zat analgesic (penghilang rasa sakit) yang berbentuk Kristal jarum
halus seperti kapas.
D. MANFAAT ESTER
Senyawa
ester merupakan senyawa organic yang memiliki banyak manfaat. Tidak hanya dalam
bidang farmasi, ester juga memiliki manfaat
dalam industry kosmetik juga makanan. Beberapa manfaat ester adalah
sebagai berikut :
1.) Dalam
bidang farmasi, ester yang paling populer adalah obat penghilang rasa sakit
serta pelemas otot. Contohnya: aspirin dan minyak gosok.
2.) Amil
asetat banyak digunakan sebagai pelarut untuk dammar dan lak.
3.) Esterifikasi
etilen glikol dengan asam bensen 1.4 dikarboksilat menghasilkan polyester yang
digunakan sebagai bahan pembuat kain.
4.) Ester
yang berasal dari gliserol dengan asam karboksilat suku rendah atau tinggi
(minyak dan lemak). Digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan sabun dan
mentega (margarine).
5.) Ester
dari alcohol suku tinggi dan asam karboksilat suku tinggi, ester ini disebut lilin (wax), lilin ini berbeda dengan
lilin hidrokarbon (lilin paraffin). Kegunaannya ialah untuk pemoles mobil dan
lantai.
6.) Senyawa
ester dengan rantai pendek (biasanya memiliki atom karbon kurang dari 10),
senyawa ester ini berasal dari asam karboksilat suku rendah dan alcohol suku
rendah. Senyawa ester seperti ini banyak terdapat dalam buah-buahan yang
menimbulkan aroma dari buah tersebut, sehingga disebut ester buah-buahan.
Senyawa ester ini banyak digunakan sebagai penyedap atau esens.
Tabel
contoh aroma senyawa ester :
Rumus Struktur
|
Jenis Ester
|
Aroma
|
CH3COOC5H11
C4H9COOC5H11
C3H1COOC5H11
C3H7COOC4H9
C3H7COOC3H7
CH3COOC8H17
|
Amil Asetat
Amil Valerat
Amil Butirat
Butil Butirat
Propil Butirat
Oktil Asetat
|
Buah Pisang
Buah Apel
Buah Jambu
Buah Nanas
Buah Mangga
Buah Jeruk
|
7.) Dalam
biadang kosmetik, ester juga digunakan sebagai bahan pembuat cat kuku dan
parfum.
8.)
Ester juga digunakan dalam pembuatan cat
dan lem.
Permasalahan :
1.) Menurut sifat fisik dari ester, ester dapat larut dalam air jika memiliki 3-5 atom karbon. Bagaimana dengan ester yang memiliki atom karbon lebih dari lima seperti oktil asetat (aroma buah jeruk) dan lain sebagainya. Apakah senyawa ester yang memiliki atom karbon lebih dari lima tersebut tidak dapat larut dalam air ? dan apakah jumlah atom karbon pada senyawa ester mempengaruhi kelarutannya dalam air ? mengapa demikian ?
2.)Ester merupakan senyawa yang bersifat polar, tetapi antar molekulnya tidak membentuk ikatan hidrogen, sehingga ester sering dikatakan bersifat sedikit polar atau hampir mendekati non polar. Mengapa antar molekul senyawa ester tidak dapat membentuk ikatan hidrogen ?





baiklah, saya akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 1. Pada senyawa ester yang memiliki atom karbon lebih dari lima kelarutannya akan berkurang, karena Kelarutan ester berkurang dengan bertambahnya atom karbon. Hal ini disebabkan karena senyawa ester bersifat polar, karena kepolarannya itulah sehingga ester yang semakin banyak jumlah atom, sedikit mudah larut dalam air.
BalasHapussaya akan mencoba untuk menjawab pertanyaan yang pertama. sebagaimana yang diketahui bahwa ester termasuk kepada senyawa yang polar. ester berantai pendek akan larut dalam air, dan akan menurun kelarutannya seiring bertambahnya panjang rantai. hal tersebut dapat terjadi karena ester tidak dapat mengalami ikatan hidrogen satu sama lain, akan tetapi dapat berikatan dengan hidrogen dengan molekul air. ikatan hidrogen antara ester dengan air dapat terjadi karena salah satu atom hidrogen pada molekul air dapat tertarik oleh salah satu pasangan oksigen pada ester. dan ini juga dipengaruhi oleh gaya dispersi dan gaya dipol-dipol antara ester dan molekul air. Pembentukan gaya tarik ini melepaskan energi yang digunakan untuk memisahkan antara molekul air dengan molekul air lainnya sebelum bercampur. akan tetapi,apabila panjang rantai bertambah, bagian-bagian hidrogen dari molekul ester mulai terhindar dari energi tersebut. sehingga semakin panjang rantai suatu ester maka akan semakin menurun kelarutannya.
BalasHapusuntuk jawaban nomor 1
BalasHapusPada umumnya, sifat ester bersifat polar. Sifat kimia ini menyebabkan senyawa ester dengan atom karbon sedikit (M kecil) mudah larut dalam air. Kelarutan ester semakin berkurang dengan bertambahnya jumlah atom karbon, sehingga kesimpulannya jumlah atom karbon pada ester mempengaruhi kelarutannya dalam air, seperti sifat ester yang merupakan senyawa polar.